Thursday, March 3, 2011

Berlagak Bos dengan Lady Chauffeur

Berlagak Bos dengan Lady Chauffeur

KOMPAS.com – Saat menerima undangan untuk mencoba Honda Accord yang baru saja diperkenalkan versi faceliftnyaKOMPAS.com merasa senang. Berharap bisa mencoba versi V6, 3,5 liter dan ingin merasakan langsung karakteristik teknologi  VCM-nya. Ternyata, begitu sampai di Rizt Carlton Hotel, tempat berkumpul, 12 unit Accord yang dites, semuanya bermesin 2,4 liter.

Kejutan berikutnya, seperti disampaikan bos Honda Prospect Motor (HPM), Yukihiro Aoshima, dalam  sambutan, tes kali ini berbeda. Wartawan hanya duduk manis di kursi belakang. “Kami telah menyediakan supir, lady driver,” jelasnya. “Kalau wartawan ingin mencoba, nanti setelah kembali dari Rancamaya menuju ke Ritz Carlton,” jelas panitia.

Penumpang Belakang
Di lobi hotel Ritz Carlton, SCBD Sudirman, Jakarta - seperti bos,- wartawan peserta disilakan masuk ke kursi belakang Accord yang dikemudikan oleh wanita,  sesuai dengan nomor yang telah ditentukan. KOMPAS.com mendapatkan bersama  Ajo  Ridha dari majalah MobilMotor, duduk di belakang, dilayani seperti bos.

Karena berlagak bos, seluruh fasilitas kursi belakang pun dieksploitasi. Pertama, mencoba kenyamanan duduk, terutama punggung dan pinggang pada sandaran.  Terasa, busa sandaran  kuris Accord ini tidak keras dan tidak pula empuk. Pastinya, jok berbalut kulit dengan warna beige atau coklat susu, menahan tubuh dengan mantap.  

Kami pun mencari posisi punggung yang paling mantap dan ideal, yaitu agak miring sedikit lagi. Ternyata tidak bisa. Sandaran tidak bisa disetel. Ya.. dinikmati saja!  Karena punya pengalaman mencoba mobil sekelas, ya... untuk yang satu ini, Accord menurut kami Accord harus tidak bisa dikategorikan lebih baik!

Fasilitas lain pada jok belakang adalah sandaran tengah yanb bisa diturunkan menjadi “arm rest” atau tempat tangan berukuran besar. Di dalamnya dilengkapi  kotak tombol untuk mengontrol volume audio. Untuk AC, pengaturnya berada di tengah. Fasiltas lainnya buat penumpang belakang adalah lampu baca di atas samping pintu belakang.

Jok mantap diduduki. Ukurannya  bisa menopang paha dengan baik. Saat, Lala, “lady chauffeur” menekan pedal gas dengan halus,  kami di belakang mencoba duduk dengan lebih santai. Kaki diangkat dan ditaruh di atas kaki lainnya. Gerakan berjalan dengan leluasa. Masih tersisa sedikit celah dengan sandaran jok depan (pengemudi). Saat kaki di lantai pun, memperoleh ruang yang luas.

Suspensi terasa nyaman dan kebetulan jalanan yang dilalui umumnya mulus, kecepatan juga tidak terlalu tinggi karena harus konvoi.  Akustik  interior dicermati dengan mendengarkan  suara  dari luar (angin dan ban) dan mesin.  Audio pun dimatikan. Saat melaju pada kecepatan 45 km/jam, desibelmeter  Android App pada smartphone yang dibawa KOMPAS.com, menujuk angka sekitar 77.  Ya, sekitar 77 desibel!

Di Belakang Setir
Saat kembali ke Jakarta, KOMPAS.com duduk di belakang kemudi. Jok pengemudi disetel dengan mudah, hanya dengan menekan tombol di samping jok. Posisi dengan mengemudi, tangani disetir, mencapai pedal gas dan rem, sangat nyaman. Setir juga bisa disetel, naik-turun.

Dengan transmisi otomatis, pengemudi menjadi sangat santai, apalagi konvoi. Hanya perlu menjaga jarak dengan yang di depan! Kendati demikian, beberapa kali sempat mencoba menekan gas dengan cepat. Hasilnya, tarikan terasa lebih mantap.  Perpindahan gigi pda transmisi otomatis berlangsung halus.

Juga sempat mencoba ‘paddle shifter’. Ternyata di sisi kiri untuk  menambah tenaga (putaran mesin naik). Sedangan di kanan, ketika dicowel menyebabkan putaran mesin turun.  Rem juga oke.

Sedangkan setir dengan teknologi Variable Gear Ratio Steering (VGR), memberikan kenyamanan saat jalan pelan dan stabilitas pada kecepatan tinggi. Setir, sangat pas karena pengemudi bisa merasakan kontak antara ban dengan permukaan jalan!

Kesimpulan
Selama perjalanan kami sempat bertukar pikiran membandingkan Accord dengan kompetitor utamanya yang juga berasal dari Jepang, yaitu Toyota Camry. Di simpulkan, dari segi penampilan dan fitur, New Accord Full Size harus berbenah lagi!

 



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...